MURAH HATI

Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap akal budimu.
Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.
Berbahagialah orang yang murah hatinya, karena mereka akan beroleh kemurahan.
Seperti bapa sayang kepada anak-anaknya, demikian TUHAN sayang kepada orang-orang yang takut akan DIA.


Rabu, 31 Maret 2010

MENYIMAK FIRMAN

Bacalah Yosua 1 : 1 - 9

" Kuatkanlah dan teguhkanlah hatimu, hai semua orang yang berharap kepada Tuhan "
Mazmur 31 : 25

Merenungkan firman Tuhan adalah langkah untuk menjadi ciptaan baru. Allah menciptakan kita melalui firman-Nya. Pesan Allah dalam Alkitab juga menciptakan kita kembali. Tetapi, saat duduk merenung sering membuatku tertidur. Namun saat sedang menjelajahi hutan, aku mengalami berkat doa perenungan.
Baru-baru ini aku menjelajahi Appalchian Trail. Tiap pagi sebelum mulai mendaki, aku memilih satu ayat.
Untuk beberapa hari aku merenungkan Mazmur 31 : 25 dan menunggu mendengar yang akan Allah katakan kepadaku melalui firman ini. Aku mendengar Allah berkata kepadaku bahwa " keberanian berarti takut menghadapi suatu hal, namun tetap bertindak ". Kebijaksanaan ini perlu aku simpan dalam hati.
Aku punya banyak hal yang aku takuti. Aku tak pernah berkemah sendirian. Aku tak pernah membawa ransel berat. Aku tak pernah membuat api unggun. Dapatkah aku melakukan ini ? Roh Kudus berkata di dalam diriku, " Hadapilah ketakutanmu dan cobalah !". Aku pun melakukannya. Saat aku gagal, aku belajar dari kesalahanku dan mencoba lagi. Dengan tiap tantangan baru, hatiku tumbuh makin kuat. Dengan kasih karunia Allah, aku menjadi ciptaan baru.

Bruce D. Ervin ( Ontario, Kanada )

Pokok Pikiran : Allah memberikan kita keberanian untuk bertindak menghadapi ketakutan kita.

Sabtu, 27 Maret 2010

MENGAMPUNI

Bacalah : Matius 7 : 1 - 4

" Tetapi hendaklah kamu ramah seorang terhadap yang lain, penuh kasih mesra dan saling mengampuni, sebagaimana Allah di dalam Kristus telah mengampuni kamu "
Efesus : 4 : 32

Baru-baru ini beberapa anggota gerejaku menunjukkan perlawanan terhadap kebijakan yang baru. Bagiku keluhan mereka menunjukkan ketidakdewasaan rohani mereka dan terlihat mengabaikan prinsip rohani yang penting. Walaupun aku menahan diri dari mengucapkan amarahku untuk menghindari masalah, pikiranku tentang masalah ini masih berisi amarah. Aku membenarkan perasaanku karena dalam pandanganku hal itu benar dan  merupakan kemarahan yang saleh.
Masalah ini mengingatkanku tentang Yesus mengusir para penukar uang yang menyalahgunakan Bait Allah untuk tujuan tidak sepantasnya ( baca Markus 11:15-19). Sering aku menyamakan diri dengan Yesus dan kemarahan-Nya yang pada tempatnya. Saat aku memikirkan mengenai alasanku sendiri, aku menyadari bahwa aku memiliki alasan untuk marah terhadap anggota jemaat tersebut, namun aku tidak bisa menghakimi mereka. Alih-alih memiliki pikiran marah, kuputuskan untuk berdoa demi kekuatan dan kebijaksanaan bagi para pemimpin gereja kami, sehingga mereka dapat menyelesaikan perselisihan secara damai dan rukun.

DOA : Bapa yang baik, berikan kami hati yang mengampuni, dan tolong kami untuk ingat bahwa Engkau tidak meminta kami untuk menghakimi orang lain. Kiranya kami dapat menyatakan kedamaian dan persatuan, di dalam maupun di luar gereja. Amin

Toh Wai Yan Grace ( Singapura )

BERBAGI ANUGERAH

Bacalah : Matius 6 : 19 - 21

" Karena di mana hartamu berada, disitu juga hatimu berada "
Matius 6 : 21

Saat nenek meninggal, aku mewarisi beberapa dari selimut yang ia jahit sendiri. Aku sangat menghargai selimut-selimut ini karena melambangkan waktu yang nenekku luangkan untuk menjahitnya. Tetapi, tak semua selimut berkondisi baik. Banyak yang berjurai karena sering dipakai dan dicuci serta beberapa warna cerahnya memudar. Aku berjanji tidak akan membuat selimut-selimut itu makin rusak, sehingga aku menyimpannya.
Setelah beberapa tahun aku menemukan selimut-selimut itu dalam lemari, aku sadar bahwa aku sudah lama tidak memperhatikannya. Aku mengeluarkannya untuk membentangkannya. Nenek membuat selimut-selimut itu untuk dipakai, bukan untuk disimpan dan diawetkan. Dengan melihat selimut-selimut itu aku diingatkan kepada nenek dan kasihnya.
Anugerah yang kita terima dari Allah bagaikan selimut-selimut nenekku. Allah memberkati masing-masing kita dengan hal yang berharga, seperti waktu, uang dan talenta. Kita dapat menyimpannya, tidak menggunakannya, atau kita dapat menggunakannya demi memperluas tujuan Ilahi. Dengan membagikan waktu, uang dan talenta kita untuk melayani orang lain, kita dapat memperoleh kebahagiaan yang Allah telah rencanakan bagi masing-masing kita.

Lori Stratton ( Kansas, Amerika Serikat )

PELAYANAN SEJATI

Bacalah : Yakobus 1 : 22 - 27
" Layanilah seorang akan yang lain, sesuai dengan karunia yang telah diperoleh tiap-tiap orang sebagai pengurus yang baik dari kasih karunia " 1 Petrus 4 : 10

Aku bukan teolog, namun aku punya kasih Kristus dalam hati , dan adakalanya aku punya waktu luang. Allah memanggil kita melayani orang lain pada tiap saat kita mampu. Jadi, aku menjadi sukarelawan di gereja, menyumbang pakaian kepada yang membutuhkan dan makanan kepada yang lapar. Aku senang karena mengetahui sedang melayani di bidang yang penting di gerejaku.
Saat kita mengasihi dan melayani sesama, kita menyembah Allah. Kebaikan mungkin perlu waktu yang lama atau sebentar. Dalam waktu singkat, kita dapat menjadi pelayan yang baik dan setia. Sebuah perbuatan yang tampak sepele dapat diingat dalam hati dan pikiran orang lain hingga bertahun-tahun. Yang lebih penting, saat kita mengulurkan tangan pada seseorang yang perlu pertolongan, kita melakukan kehendak Allah.

Jill Roman ( Ohio, Amerika Serikat )